Anakmu Mengenalkan Siapa Dirum

Anaajat 06.02

Sering kita mendengar bahwa anak adalah cerminan orangtuanya. Hal ini memang benar adanya. Meski banyak yang menyanggahnya, namun tak bisa dipungkiri bahwa anak mewarisi sebagian watak dan sifat dari orang tuanya.

Namun, di luar hal itu, pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak jauh lebih penting. Bagaimana cara berkomunikasi dengan anak sejak usia dini juga akan menentukan perilaku seorang anak di masa mendatang. Selain itu, perilaku yang ditunjukkan orang tua kepada anak juga otomatis akan ditiru oleh anak.

Anak adalah cerminan orangtuanya

Setiap anak yang lahir di dunia ini ibarat sebuah kertas putih yang kosong. Orangtuanya lah yang menggoreskan tinta di atas kertas itu. Anak akan menyerap apa yang dilihatnya, terutama hal-hal yang dilakukan oleh orangtuanya, karena orangtua adalah figur atau sosok panutan yang paling dekat dengan mereka. Jadi, jika anak kecil berbuat nakal, bisa jadi itu bukan semata-mata salah anak tersebut, namun orangtua pun patut untuk berintrospeksi diri tentang caranya mendidik anak.

Berikut ini beberapa bukti bahwa anakmu mengenalkan siapa dirimu, yuk disimak baik-baik :

1. Jika anakmu BERBOHONG, itu karena engkau MENGHUKUMNYA terlalu BERAT. Sehingga ketika ia salah, ia akan berusaha mencari alasan dan berbohong agar tak mendapatkan hukuman.

2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI, itu karena engkau TIDAK MEMBERI dia SEMANGAT. Dukungan dari orangtua sangat penting untuk anak. Support setiap kegiatan positif yang dilakukan anak, agar ia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan mudah membawa diri dalam pergaulan.

3. Jika anakmu KURANG BERBICARA, itu karena engkau TIDAK MENGAJAKNYA BERBICARA. Komunikasi antara orangtua dan anak sangatlah penting. Sesibuk apapun orangtua, harus menyempatkan waktu sedikit saja untuk mengajak anak berbicara, entah itu tentang kegiatan yang ia lalui seharian, tentang pelajarannya di sekolah, teman-temannya, apapun itu bisa dibicarakan secara efektif dan menyenangkan.

4. Jika anakmu MENCURI, itu karena engkau TIDAK MENGAJARINYA MEMBERI. Mengajarkan anak untuk saling berbagai dan memberi itu penting. Dengan begitu, ia tidak akan mengambil apa yang bukan menjadi miliknya.

5. Jika anakmu PENGECUT, itu karena engkau selalu MEMBELANYA. Jika seorang anak salah, jangan selalu dibela. Jika terus dibela, ia akan selalu bergantung pada orangtuanya. Saat ia punya masalah, ia akan meminta orangtuanya untuk menyelesaikan masalah. Sebaiknya, ajarkan ia untuk bertanggung jawab atas segala kesalahannya itu sendiri, bukan selalu membelanya.

Ilustrasi anak yang lemah dan penakut

6. Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI ORANG LAIN, itu karena engkau BERBICARA TERLALU KERAS KEPADANYA. Bicaralah secara halus sesuai dengan bahasa anak-anak saat menasehatinya. Jika orangtua terlalu keras, suka membentak-bentak anak, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar dan sulit untuk menghargai orang lain.

7. Jika anakmu MARAH, itu karena engkau KURANG MEMUJINYA. Anak juga ingin dihargai. Pujilah saat ia melakukan sesuatu yang ia anggap mengagumkan. Hargailah karya-karyanya meskipun menurutmu itu bukanlah karya yang luar biasa. Dengan begitu, ia akan merasa dirinya dihargai dan memiliki semangat untuk terus berkarya dan melakukan hal-hal luar biasa. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan dihasilkan seorang anak saat ia dewasa kelak, bisa jadi hal itu akan sangat membanggakanmu.

8. Jika anakmu SUKA BERBICARAPEDAS, itu karena engkau TIDAK BERBAGI DENGANNYA. Terkadang anak tidak bisa menyimpan keluh kesahnya dalam hati saja. Ia akan mengutarakan apapun yang menjadi uneg-uneg dalam perasaannya. Bisa jadi hal yang ia sampaikan terdengar pedas dan kasar. Hal itu karena kita kurang mengajaknya untuk berbagi dan mendengarkan keluh kesahnya, serta membantunya untuk keluar dari masalahnya.

9. Jika anakmu MENGASARI ORANG LAIN, itu karena engkau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAPNYA. Tindak kekerasan apapun tak dibenarkan dilakukan kepada anak. Jika itu dilakukan orangtuanya, bisa jadi di luar sana ia akan melakukan hal yang sama terhadap teman-temannya.

10. Jika anakmu LEMAH, itu karena engkau SUKA MENGANCAMNYA. Sering orangtua mengeluarkan ancaman-ancaman agar anaknya tak berbuat nakal dan menurut padanya. Namun, hal itu justru membuat anak menjadi lemah dan penakut.

11. Jika anakmu CEMBURU, itu karena engkau MENELANTARKANNYA. Tidak ada yang merasa senang jika dicueki, apalagi ditelantarkan. Begitu pula yang dirasakan sang anak jika orangtuanya kurang memperhatikannya. Wajar jika ia cemburu dan menjadi pemarah karena orangtuanya kurang memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap dirinya.

12. Jika anakmu MENGANGGUMU, itu karena engkau KURANG MENCIUM & MEMELUKNYA. Anak memang suka mencari perhatian. Tak jarang ia berbuat usil dan mengganggu orang-orang di sekitarnya, terutama orangtua agar diperhatian. Seorang anak terkadang juga ingin dimanjakan, dicium, dan merasakan kehangatan dari pelukan orangtuanya. Karena itu merupakan salah satu bentuk kasih sayang orangtua pada anaknya.

13. Jika anakmu TIDAK MEMATUHIMU, itu karena engkau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya. Anak bukanlah boneka atau mainan yang bisa kita minta untuk melakukan semua sesuai dengan keinginan orangtuanya. Anak juga memiliki rasa suka dan tidak suka terhadap suatu hal. Tentu ia akan menolak melakukan sesuatu yang ia tidak sukai, dan orangtua seharusta tak perlu memaksakannya. Karena saat anak dituntut terlalu banyak, maka ia akan memberontak. Hal itu bisa menjadi boomerang bagi orangtuanya sendiri.

14. Jika anakmu TERTUTUP, itu karena engkau TERLALU SIBUK. Anak yang kurang diajak berkomunikasi akan membuatnya menjadi tertutup dan sulit untuk bersosialisasi. Luangkan sedikit waktu untuk mengajaknya sharing tentang hal-hal yang ia suka dan tidak sukai, tentang keluh kesahnya, dan hobi-hobinya. Maka orangtua akan menjadi sahabat terbaik anak, dan anak pun akan menjadi pribadi yang terbuka dan mudah bergaul dengan siapa saja.

Orangtua lah yang paling mengerti karakter dan watak anak-anaknya. Maka dari itu, pahami anak-anak kita dan berikan pendidikan yang terbaik dimulai dari memberikan contoh yang baik. Maka dengan sendirinya anak juga akan menjadi sosok yang baik seperti yang diharapkan oleh orangtuanya.

like&share
by admin regi @ceritadunia

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan komentari